Panduan mpasi who itu yang bagaimana sih?
Menurut panduan mpasi who : Variasi keberagaman makanan diberikan sejak awal pemberian mpasi 6m, terdiri dari karbohidrat, sayuran, protein nabati (kacang- kacangan & olahannya) dan hewani (daging,
ikan, ayam, telur, hati, dll), buah, termasuk sumber lemak tambahan seperti santan, minyak dan mentega, serta kaldu.
Untuk perkenalan awal mpasi, 2 minggu pertama dikenalkan menu tunggal, misal : pagi buah A, sore karbo beras, besoknya pagi buah B, sore sayur labu siam, besoknya lagi pagi karbo kentang, sore buah c, dst. Masuk minggu ketiga bubur halus/ saring lengkap karbo + sayur + protein hewani + protein nabati (kacang-kacangan atau olahannya) + sumber lemak tambahan (santan/minyak/mentega/margarin). Jadi 6m 2x makan, tapi di minggu pertama sebaiknya 1x makan dulu, minggu kedua sampai keempat 2x makan..
Tekstur makanan yang dianjurkan adalah semi kental yaitu ketika sendok dibalik makanan tidak langsung tumpah (jadi bukan encer seperti asi). Kekentalan menunjukkan semakin banyak nutrisi. Untuk membuat tekstur semi kental, makanan yang telah dihaluskan bisa ditambah asi, kaldu atau air putih.
* Panduan WHO mengisyaratkan agar makanan pertama yang dikenalkan adalah kategori makanan pokok (karbohidrat) sesuai jenis makanan pokok yang dikonsumsi keluarga. Sesuaikan teksturnya dengan syarat tekstur mpasi yang benar. Selanjutnya bisa dikenalkan sayur atau buah. Ketiga jenis makanan itu dapat dikenalkan di awal mpasi karena berkategori alergi rendah. Baru kemudian masuk ke
pengenalan protein, nabati dan hewani..
* Bagaimana dengan tes alergi 2, 3 atau 4 hari? Kalau tidak ada riwayat alergi pada keluarga, dan anak pun tidak terindikasi alergi saat masa asix, tes alergi (yang dikenal dengan 3dr atau 4dr) tidak dilakukan
juga tidak apa-apa. Hal ini supaya pengenalan makanan yang beragam, bisa tercapai. Mengapa?
Karena belakangan ini, banyak bayi, tetutama anak ASI banyak yg teridentifikasi ADB. Makanya pemberian keaneka ragaman makanan ini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan zat besi anak.. Jadi saya tidak menggunakan tes alergi 2,3,4 hari..
*Sejak minggu ketiga, saya beri lemak tambahan berupa minyak (sania), evoo (borges), dan santan
*Pembuatan makanan umumnya dikukus lalu dihaluskan. (Untuk buah, hanya apel dan pear saja yang dikukus)
*Mpasi tanpa gula garam <1y span="">1y>
*Memberi makan dengan posisi anak duduk dipangku atau duduk disandarkan pada kursi yang disanggah bantal
* Rumus umum pemberian air putih pada anak
sebetulnya ada: pemberian air putih untuk anak MPASI = 30 x berat badan bayi. Untuk anak yang masih minum ASI, bisa ½ dari jumlah seharusnya. Misal, anak usia 7 bulan beratnya 8 kg, jadi porsi minum air putihnya, 30 x 8 = ± 240ml / hari, dan karena dia masih minum ASI takaran air putihnya bisa ½ dari 240ml atau ± 120ml. Tapi di awal periode MPASI tidak semua bayi mudah menerima perkenalan minum air putih. Jadi sebaiknya diberikan secara bertahap sedikit demi sedikit, tidak perlu mengikuti target apa-apa. Air putih berguna untuk membantu mencerna makanan dan membersihkan mulut setelah si kecil makan. Kalau bayi haus diantara jadwal makan-nya sebaiknya ditawarkan ASI dulu. Selain itu air putih kan manifestasinya bisa bermacam-macam. Misalnya kuah sayur, dll. Intake air putih selama periode MPASI biasanya juga berguna untuk mencegah sembelit. Tetapi pemberiannya bertahap ya, melihat reaksi bayi..
*setiap anak memiliki reaksi yang berbeda-beda pada mpasi perdananya. Ada yang langsung lahap, namun ada juga yang masih memiliki reflek ekstrusi, jika diberi makanan, lidah secara otomatis mendorong makanan keluar mulut bukannya menggerakkan lidahnya untuk "mengunyah dan menelan" makanan, jadi terkesan melepehkan makanan, mau muntah ataumenolak karena tidak suka. Padahal karena bayibelum bisa mengontrol gerakan lidah. Kalau ibu putus asa nganggap itu sebagai gtm atau susah makan, ibu stres, anak ikut stres, proses belajar makan jadi terhambat. Tapi kalau ibunya sabar dan tetep ngedampingin bayi belajar makan ngelatih untuk menerima makanan dari sendok, ibunya tenang, anak pun nyaman dengan suasana makan tidak dalam tekanan atau paksaan "harus habis" atau "harus bisa". Caranya bukan kita yang menuangkan makanan ke mulut bayi, tapi rangsang dan dampingi bayi untuk mengambil makanannya dari sendok dengan lidahnya, berikan sedikit demi sedikit. Tekstur makanan yang dianjurkan sejak awal mpasi adalah semi kental yaitu ketika sendok dibalik makanan tidak langsung tumpah, bukan encer seperti asi ataupun air. Kekentalan menunjukkan semakin
banyak nutrisi.. Perhatikan juga waktu pemberian makan, jangan memberi makan saat anak mengantuk.
Tips lain untuk anak yang sulit makan saat mpasi..
Intinya, jangan memaksa anak untuk makan. Anak kita bukan robot yang diprogram khusus untuk bisa melakukan sesuatu sesuai yang kita inginkan. Mereka baru mengenal rasa dan tekstur lain selain ASI. Masih pengenalan dari tekstur cair ke tekstur semi solid.. Menghisap payudara untuk minum asi dan makan adalah dua hal yang sangat berlainan, jadi beri mereka waktu untuk belajar, dampingi dengan sabar..
* Setelah bayi mendapat MPASI idealnya buang air besar setiap hari. Warna feses seringkali menyerupai warna bahan makanan yang dimakan atau kombinasi bahan-bahan makanan yang dikonsumsi bayi. Jika feses bayi keras hingga saat buang air besar ia mengalami kesulitan, rasa nyeri, atau bahkan luka anus yang berdarah, hal ini dinamakan sembelit. Tambahkan cairan terutama ASI, beri buah yang kaya air, perhatikan jumlah serat karena untuk bayi di bawah 2 tahun pemberian serat terlalu banyak bisa mengakibatkan sembelit akrena kemampuan cerna serat bayi usia 2 tahun masih terbatas. Buat food diary untuk mengetahui jenis-jenis makanan apa yang membuat bayi diare, karena efek suatu bahan makanan ke bayi bisa berbeda-beda.
Ada bayi yang mudah BAB karena makan pepaya, tapi ada yang makan pepaya justru jadi sembelit. Ada bayi yang lancar BAB jika makan beras merah, tapi tidak sedikit yang rentan BAB karena konsumsi beras merah. Perhatikan juga porsi MPASI apakah terlalu banyak atau tidak, karena porsi yang terlalu banyak juga bisa menyebabkan sembelit. Perhatikan juga tekstur, karena tekstur yang naik terlalu cepat juga bisa menyebabkan sembelit. Jangan lupa juga memberi lemak tambahan seperti minyak di setiap porsi makan. Fungsi minyak yaitu sebagai sumber kalori bayi yang sedang tumbuh berkembang pesat, melezatkan rasa bubur, melembutkan bubur sehingga mudah ditelan, dan meningkatkan fungsi protektif sayur serta buah karena lemak membantu penyerapan berbagai vitamin berharga. Serat dari sayur, karbo ditambah lemak akan membuat bayi mudah mengeluarkan feses karena kotoran jadi tidak
keras.. Tetap susui bayi sebelum makan.Segera hubungi tenaga kesehatan apabila sembelit disertai dengan sakit perut yang parah atau muntah.
* "Breastfeed first before giving other foods"
Sumber : UNICEF. Key Messages Booklet. The
Community Infant and Young Child Feeding.
Counselling Package..
Pada umur 6 – 12 bulan disarankan untuk menyusui terlebih dahulu sebelum memberikan makanan lain. Namun teknis pelaksanaannya dikembalikan kepada kenyamanan ibu dan anak. Jangan takut anak menyusu akan membuat anak malas makan. Menyusu semau bayi pada masa-masa ini akan tetap membuatnya masih lapar karena ASI sangat berbeda dari susu formula dan sudah tidak bisa memenuhi
kebutuhan nafsu makan juga energi bagi bayi. Keuntungan masih menyusui semau bayi pada masa MPASI antara lain:
- Bayi akan terlindungi dari reaksi peradangan dan infeksi karena ada sel-sel darah putih, antibodi, antiradang dan aktivator sel darah putih di dalam ASI. Epidermal growth factor di dalam ASI akan membantu perkembangan sel-sel usus juga papilla lidah/taste bud bayi.
- Papilla lidah yang sehat akan membuat anak mudah merasakan rasa makanan sehingga nafsu makannya menjadi baik.
- Pencernaan yang berkembang sempurna membantu bayi makin efektif mencerna makanan.
- Terdapat enzim percerna karbohidrat, lemak dan protein di dalam ASI sehingga proses pencernaan zat gizi dalam makanan akan semakin efisien.
Sumber : http://duniasehat.net/2014/02/11/39/
sumber : group sharing asi-mpasi @fb
contoh tabel jadwal mpasi mba nova
0 comments:
Post a Comment